Jumat, 20 Maret 2009

Berburu sangkar second hand

Rangkaian tulang kayu jati dan buluh bambu bisa menjadi sangkar burung yang sangat menawan hati di tangan ahlinya. Sangkar karya pengrajin asal Jawa Tengah cukup kondang ke seantero Nusantara. Sebut saja misalnya sangkar bikinan Delanggu Klaten, Mojosongo Solo, Sraten Salatiga, atau Gayamsari Semarang.
Sangkar-sangkar burung itu bisa dibeli langsung dari toko-toko di pasar burung, atau bisa pula dipesan dari pengrajinnya. Jika membeli di toko, konsumen tentu hanya bisa memilih sangkar yang tersedia. Kalau ingin sangkar yang sesuai kebutuhan dan selera, maka konsumen harus rela menunggu sedikit lama. Bisa dengan memesan dari pedagang, atau mendatangi langsung pengrajinnya. Tentu saja, dengan risiko harus merogoh kocek sedikit lebih dalam.
Namun mengandalkan keberuntungan, berburu sangkar second hand, sejatinya tak kalah mengasyikkan. Misalnya di Pasar Peksi Banyuputih Kota Salatiga, terpajang sangkar indah bikinan Udin Delanggu yang berhiaskan ornamen kepala suku Indian. Warna-warninya mencorong karena finishing-nya memanfaatkan teknik airbrush. Sangkar ukuran 50 cm x 50 cm dengan tinggi 75 cm itu ditawarkan dengan harga Rp 600.000, kurang dari separuh harga barunya yang tentunya lebih dari Rp 1,5 juta. [B]

1 komentar:

  1. Bagaimana jika saya mengorder dengan jumlah yang banyak ? dan di no tlp berapakah saya bisa menghubungi? terima kasih

    BalasHapus