Sabtu, 21 Maret 2009

Pelaminan bagi ayam hutan

Masih barang second hand, masih pula di Pasar Peksi Banyuputih. Namun kali ini bukan sangkar yang digantung di langit-langit, namun berdiri kokoh di lantai. Bahannya juga kayu jati, namun dipadu dengan kasa yang lubangnya 0,5 x 0,5 sentimeter. Finishingnya dengan cat besi, kini warnanya abu-abu.
Pemilik lamanya merancang sangkar ini untuk pelaminan ayam hutan. Karena itu, sangkar dirancang dua bilik. Satu lebih lebar dari lainnya, dipisahkan sekat yang dengan mudah digeser dari luar kandang untuk menyatukan kedua bilik. Masing-masing bilik dilengkapi pintu tersendiri.
Sangkar yang tepat untuk pelaminan unggas, termasuk untuk menyilangkan spesiesnya. Bilik 90 x 40 sentimeter dengan tinggi 60 sentimeter belum termasuk kaki-kakinya itu ditaksir tepat untuk pasangan unggas sebesar ayam hutan.
Pedagang di Pasar Peksi Banyuputih, Kota Salatiga menawarkannya ”kandang kawin” second hand itu Rp 400.000. Tawaran yang tentu menarik hati penggemar unggas yang berpikir untuk merintis penangkarannya. [B]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar